Siswa Dibebankan Uang Bangku

Kamis, 05 Juli 20120 komentar


ENREKANG, FAJAR -- Proses penerimaan siswa baru di Kabupaten Enrekang, kembali menuai sototan. Betapa tidak, sebagian siswa dibebankan pembayaran uang kursi dan bangku sekolah bila ingin diterima di SMAN. 

Hal ini diakui Ketua Komite sekolah yang diwawancara FAJAR. Di antaranya Ketua Komite SMAN 1 Baraka, H Banteng. Menurutnya, dari 7 kelas reguler di SMAN1 Baraka, dianggap tidak cukup lagi menampung pendaftar yang jumlahnya
mencapai 350-an siswa setiap tahun. Sementara ada dua ruang kelas baru (RKB) yang ada di sekolah ini tidak memiliki mobiler seperti meja, kursi, dan papan tulis.
"Solusinya, untuk menampung seluruh siswa yang mendaftar, kita beri kesempatan orang tua siswa menyumbang untuk pengadaan kursi dan meja. Ini sudah disepakati seluruh orang tua siswa," kata Banteng, Selasa, 3 Juli lalu.

Hal sama diberlakukan di SMAN 1 Enrekang dan sejumlah SLTA lainnya di Bumi Massenrempulu. Fasilitator orang tua siswa SMAN 1 Enrekang, Nurdin Rauf, menyampaikan bahwa di sekolahnya jumlah kursi dan meja tidak sebanding dengan besarnya animo siswa bersekolah. Makanya dilakukan kebijakan menggunakan dua RKB yang belum memiliki mobiler, dengan catatan orang tua siswa bersedia melengkapi mobiler tersebut.

Terkait hal ini, sejumlah legislator Enrekang mengatakan, kendala proses belajar mengajar di Enrekang memang pada minimnya sarana mobiler tersebut. "Hampir semua wilayah yang kami kunjungi saat reses, mengeluhkan ketiadaan bangku dan meja. Soal fasilitas gedung rata-rata sudah puas. Cuma mobiler ini yang kita kekurangan," kata Ketua Komisi II Enrekang, Arfan Renggong. 

Pangkep

Sementara di Kabupaten Pangkep, sejumlah orang tua siswa SMAN 1 Segeri, mengeluhkan penerapan pungutan uang meja dan kursi bagi calon siswa di sekolah tersebut. Pungutan tersebut diterapkan pada penerimaan siswa TA 2012-2013. Besar pungutan mencapai Rp350 ribu per orang.

Punggutan tersebut kabarnya sudah mendapatkan restu dari komite sekolah dan diberlakukan kepada 32 orang siswa. 23 orang siswa di antaranya telah resmi terdaftar dan mendapatkan bangku, sementara 9 orang siswa lagi masih masuk dalam daftar tunggu. Pengumpulan pungutan uang bangku dilakukan sekolah kepada orang tua siswa dengan menggunakan surat pernyataan yang diberi materai.

Pengakuan keluarga calon siswa SMAN 1 Segeri, berinisal SN, usai daftar ulang di sekolah favorit tersebut, mengatakan, selain dikenakan pungutan biaya seragam, para orang tua siswa juga diharuskan membayar biaya bangku dan meja sebesar Rp350 ribu per siswa. "Bagi kami, pungutaan itu cukup besar. Apalagi tahun ajaran baru kali ini, adiknya juga masuk SMP, tentunya sangat membutuhkan biaya banyak," keluh warga Desa Bawasalo, Kecamatan Segeri Mandalle, tersebut, Rabu, 4 Juli.
 
Senada juga diungkap Kadir, yang mengatakan dirinya terpaksa gagal mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut karena tidak sanggup membayar uang bangku yang diterapkan sekolah. Meski Kadir mengaku sempat menyetor uang sebesar Rp350 ribu kepada sekolah, namun ia menariknya kembali karena ada kebutuhan yang lebih mendesak. Ia pun terpaksa membujuk anaknya untuk bersabar dan memilih sekolah lain, yang jaraknya lebih jauh dari sekolah tersebut.

Kepala SMAN 1 Segeri, Nurdin Dalle yang dikonfirmasi membenarkan pungutan biaya bangku dan meja bagi calon siswa baru. Nurdin berdalih, pembebanan biaya tersebut sudah seizin Disdikpora Pangkep.
"Itu tidak masalah, karena kita sudah diizinkan dinas pendidikan," katanya.
 
Anehnya, Kadis Pendidikan dan Olahraga Pangkep, Drs Muhammad Ridwan MPd, mengaku tidak mengetahui adanya pungutan dalam PSB di SMAN 1 Segeri. Apalagi, kata Ridwan, bupati Pangkep sudah mewanti-wanti agar tidak ada pungutan dalam bentuk apapun pada PSB tahun ini. (nur-dya/ars)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Artpibi Website | Artpibi Template | Artpibi Template
Copyright © 2012. CONTOH TEMPALTE Newspaper - All Rights Reserved
Template Created by Media BLog Artpibi Website Published by Artpibi Template
Proudly powered by Blogger